Cari Blog Ini

Selasa, 10 Januari 2017

Bukan untuk Kita tinggalkan

lambat laun mata ini terbuka, menatap keadaan masyarakat yg disebut warga negara Indonesia, pertanyaan tentang mengapa negara ini tak kunjung maju maju disebabkan berbagai persoalan masa lalu khususnya peristiwa peristiwa yg mengorbankan umat manusia dg jumlah yg tak sedikit tidak segera diselesaikan dg tepat dan tegas.
seolah olah pemegang jabatan hanya sekedar melontarkan janji manis kemudian berlalu dg masalah kasur dan dapurnya sendiri, pintar dalam melemparkan alasan untuk lepas dari pertanggungjawaban.
masyarakat kini semakin sakit dan sakitnya makin akut, bayangkalah wahai sodaraku, dijaman yg bisa dikatakan teknologi semakin modern namun ada sebagian masyarakat masih buta wacana kekinia, masih terbelenggu oleh trauma ketakutan peristiwa 65, amit amit dan jangan jangan ada juga yg  masih menyimpan dendam kesumat walau sekedar tersimpan dalam kotak keluarga masing masing,,,,
wahai sodaraku,,
sungguh mengerikan jika yg terjadi dalam membangun kemerdekaan ini berlandaskan dendam kesumat pastinya pertumpahan darah akan terulang terulang terulang kembali,,,
apalah artinya beribu ribu lembar peraturan dan hukum ditulis hanya menghabiskan kertas dan pepohonan,,,,,,
namun saudaraku,,,kita tidak boleh berkecil hati, harapan adanya perbaikan dan perubahan tetap harus kita jaga selama nyawa dikandung badan, bisa jadi engkau yg dapat memahami langkah apa yg harus dilakukan,,,
seiring waktu nyanyian lusuhnya kain bendera di halaman rumah kita, bukan suatu alasan untuk kita tinggalkan,,

beji, 17 11 2013, dini hari